Masih ingat nyanyian anak-anak,..... kebelet pipis mama, kebelet.......dst. Nyanyian koq isinya " kebelet " melulu,... tapi memang benar, itu saya alami tatkala naik busway pertamakali, ternyata tanya sana-sini di halte busway memang tidak ada toilet umum, kemana coba kalau tiba-tiba kena sakit BBA, wah bisa barabe.
Pikir-pikir bagus juga kalau ada investor mbangun toilet di halte-halte transit misal di Matraman, Dukuh Atas, Harmoni , pasti punya prospek yang baik. Tadi siang saja saya lihat di Halte Dukuh Atas sudah ada yang jualan minuman botol dan laris pembeli, penumpang busway makin banyak yang minum minuman dingin pasti semakin banyak yang akan kebelet lagi.
Jadi anda juga punya peluang untuk membuat toilet umum, tidak usah disetiap halte. Dengan tarip Rp. 1000,- kalau orang lagi butuh pasti nggak nolak, bahkan terimakasih, telah mendapat pertolongan pertama pada kebutuhan BBA , sehari 100 orang saja setiap halte dikalikan 3 halte kali sebulan sudah 9000 orang. Kalau nanti halte transit bertambah, ..................Pemasukan sudah terbayang.
Apa anda mau nyoba peluang ini ? Silahkan
Pikir-pikir bagus juga kalau ada investor mbangun toilet di halte-halte transit misal di Matraman, Dukuh Atas, Harmoni , pasti punya prospek yang baik. Tadi siang saja saya lihat di Halte Dukuh Atas sudah ada yang jualan minuman botol dan laris pembeli, penumpang busway makin banyak yang minum minuman dingin pasti semakin banyak yang akan kebelet lagi.
Jadi anda juga punya peluang untuk membuat toilet umum, tidak usah disetiap halte. Dengan tarip Rp. 1000,- kalau orang lagi butuh pasti nggak nolak, bahkan terimakasih, telah mendapat pertolongan pertama pada kebutuhan BBA , sehari 100 orang saja setiap halte dikalikan 3 halte kali sebulan sudah 9000 orang. Kalau nanti halte transit bertambah, ..................Pemasukan sudah terbayang.
Apa anda mau nyoba peluang ini ? Silahkan