Welcome to my blog :)

rss

Senin, 25 Mei 2009

Peluang bisnis Toilet Busway

Masih ingat nyanyian anak-anak,..... kebelet pipis mama, kebelet.......dst. Nyanyian koq isinya " kebelet " melulu,... tapi memang benar, itu saya alami tatkala naik busway pertamakali, ternyata tanya sana-sini di halte busway memang tidak ada toilet umum, kemana coba kalau tiba-tiba kena sakit BBA, wah bisa barabe.
Pikir-pikir bagus juga kalau ada investor mbangun toilet di halte-halte transit misal di Matraman, Dukuh Atas, Harmoni , pasti punya prospek yang baik. Tadi siang saja saya lihat di Halte Dukuh Atas sudah ada yang jualan minuman botol dan laris pembeli, penumpang busway makin banyak yang minum minuman dingin pasti semakin banyak yang akan kebelet lagi.
Jadi anda juga punya peluang untuk membuat toilet umum, tidak usah disetiap halte. Dengan tarip Rp. 1000,- kalau orang lagi butuh pasti nggak nolak, bahkan terimakasih, telah mendapat pertolongan pertama pada kebutuhan BBA , sehari 100 orang saja setiap halte dikalikan 3 halte kali sebulan sudah 9000 orang. Kalau nanti halte transit bertambah, ..................Pemasukan sudah terbayang.
Apa anda mau nyoba peluang ini ? Silahkan

Sabtu, 23 Mei 2009

Pasive income

Pernah saya mendengar bahwa menurut pesohor bisnis terkenal orang Amerika keturunan Jepang Robert T. Kiyosaki , banyak orang ingin mendapatkan passive income, yaitu suatu pendapatan dimana orang tersebut tidak perlu banyak kegiatan atau kerja.
Dalam teorinya yang dinamakan Cashflow Quadrant maka menurut beliau cara orang mendapatkan pendapatan, diklasifikasikan menjadi 4 kwadran seperti gambar disamping yang dapat di download dari site.photo bucket.com robert t kiyosaki adalah ESBI.
Pada kwadran E dan S yaitu mereka yang memperoleh pendapatan secara aktif ( Active income) , pada kwadran E adalah Employe ( pegawai - karyawan). Mereka bekerja sebagai karyawan dan digaji. Pada kwadran S mereka adalah Self Employe, mereka adalah pekerja sendiri, contohnya Dokter , mereka harus praktek dan buka usaha, baru mendapatkan penghasilan.
Sedangkan pada kwadran B dan I adalah mereka yang memperoleh pendapatan secara pasiv, ( pasive income) . Pada kwadran I ( Investor) contohnya adalah orang kaya yang menginvestasikan kekayaannya di Bank kemudian mereka mendapatkan uang dari deposito, jadi uang bekerja untuknya . Dan yang terakhir adalah B ( Bisnis ) dimana orang punya sebuah sistem yang baik, dan orang - orang bekerja untuk pebisnis tadi, akhirnya mendapat uang. Kelebihan dari pasive income adalah pemilik bisnis maupun investor tidak perlu nungguin, tapi malah jalan-jalan kemana dia mau.
Sekarang dimanakah posisi anda saat ini ? Ingin yang mana ya anda?

Jumat, 22 Mei 2009

Menara Eiffel

Eiffel,......... pasti pernah mendengar kata ini, ini adalah nama sebuah menara yang menjulang tinggi di pusat kota Paris, perancang menara tersebut adalah Gustave Eiffel, yang juga menjadi perancang patung Liberty di Amerika.
Tuan Alexandre Gustave Eiffel bersama rekan-rekannya merancang dan mendirikan menara setinggi 312 meter ( sekarang total 324 meter) yang menjulang sangat tinggi ini sejak tahun 1889 lalu, bandingkan dengan Monumen Nasional di Jakarta yang 110 meter saja sudah kelihatan cukup tinggi.
Untuk bisa menaiki sampai di puncak harus mendaki anak tangga yang berjumlah 1665 anak tangga, atau lift 2 unit bergantian untuk naik dan untuk turun. Dilantai 2 penjual souvenir boanyak sekali.
Pada tahun 1900 bangunan megah yang terdiri dari rangka besi dan kaitan baja ini hampir dirobohkan karena mengganggu keindahan kota Paris. Namun belakangan justru dilestarikan sampai sekarang karena ternyata dapat mendatangkan pemasukan pemerintah dan bahkan negara. Saat sekarang juga dipergunakan untuk pemasangan antena-antena radio dan TV.
Di puncak menara terpampang gambar bendera dari negara negara di dunia berikut jaraknya dari menara ini.
Pemandangan indah sekitar kota Paris dapat dilihat dari sini, terlebih pada malam hari, semakin megah kelihatannya bangunan ini,.......... ach jadi kepingin kesana lagi.
Teman-teman pasti bisa kesana, mumpung belum jadi di-roboh-kan.

Senin, 18 Mei 2009

Kesetrum Listrik

Pernah kesetrum ? Pertanyaan aneh, kata " setrum" saya nggak tahu dari mana asalnya, kayaknya dari Belanda. Mungkin anda pernah mengalami sendiri peristiwa kesetrum ini, walau nggak ada kabel listrik yang melintang disitu,.... koq bisa? Coba diingat-ingat, waktu dulu berjabat tangan atau kesenggol sama si nengneng, si doi, si,............... ada setrum yang mengalir, bergetar, panas dan..... etc , kan nggak ada kabelnya bukan? Itu dulu,...............
Lain lagi diisini, ini benar-benar kesetrum oleh karena listrik? Kenapa bisa kesetrum? Karena tubuh kita pada saat kesetrum itu seolah-olah menjadi kabel yang sedang dialiri listrik dari sumber listrik PLN - ketanah, makanya kalau kita memakai sepatu karet yang baik kita tidak kesetrum walau pegang-pegang kabel listrik yang ada setrumnya.
Kabel adalah material yang mudah menyalurkan listrik biasanya dari bahan tembaga atau alumunium dsb. Tubuh manusia 80 prosen terdiri dari air/cairan jadi mudah menyalurkan listrik sehingga rentan terhadap setrum, kita masih terasa bergetar kalau memegang kabel listrik dengan tegangan listrik diatas 50 volt AC.
Pada umumnya listrik dari PLN adalah 220 volt, jadi masih banyak kemungkinan kita bisa kesetrum listrik ini , akibat tidak sengaja kita memegang kabel yang ada setrumnya dan kita berdiri ditanah tanpa alas .
Ada cara untuk menghindari agar setrum ini agar tidak membahayakan bagi kita dan terutama anak-anak kecil , yaitu dengan memasang alat kebocoran listrik ( ELCB = Earth Leakage Circuit Breaker) pada panel listrik yang ada dirumah kita. Alat ini akan dihubungkan ketanah melalui kabel dan dipantek kedalam tanah, sehingga pada saat ada orang kesetrum, ELCB akan merasakan dan mematikan aliran listrik secara otomatis, listrik yang semula mengalir ditubuh orang yang kesetrum dideteksi, dan dia mengatakan "berbahaya", lantas perintah selanjutnya adalah " matikan sumber listrik".
Bagaimana? sudah pasang belum? Silahkan pasang melalui tukang listrik yang anda kenal baik, supaya benar- benar dipasang dengan baik juga, tidak mahal koq alatnya, tergantung sensi nya berapa miliampere ( satuan arus listrik = ampere).

Minggu, 17 Mei 2009

Landasan Pacu


Hi teman, ketemu lagi ya,........ postingan kali ini pingin ngelirik lokasi pada saat kita berada didalam pesawat dan sedang mendarat dibumi, atau meninggalkan bumi menuju ke angkasa yaitu landasan pacu.
Landasan pacu adalah bidang persegi panjang tertentu di lokasi Bandar Udara yang diperkeras dan disiapkan untuk kegiatan pendaratan dan tinggal landas , lebar landasan pacu mulai dari 18 m s.d. 45 m dengan panjang 800 s.d. 2200 m atau lebih tergantung kelas Bandara.
Landasan pacu ini kekerasannya sesuai dengan perhitungan tonase/berat pesawat terbesar yang akan mendarat plus penumpang dan bagasinya, begitu pula panjang dan lebarnya.
Saat-saat kritis adalah pada saat mendarat atau mulai terbang, pernahkah terpikir jangan-jangan landasannya terlalu pendek atau kurang panjang ya?
Dalam keadaaan semua normal tidak mungkin keterusan sampai keujung landasan, semua sudah diatur, bahkan sekarang seorang pilot dapat mendaratkan pesawatnya dengan menyerahkan kepada "auto pilot" , tapi biasanya jarang dilakukan , siapa sih yang percaya begitu saja kepada robot untuk mendaratkan burung raksasa tersebut? pasti lebih percaya diri kalau dikendalikan sendiri.
Walau demikian pilot masih perlu dukungan doa dari para penumpang pada saat kritis tersebut, kadang-kadang masih ada saja yang bandel dengan sms an atau tilpon-tilponan, biasanya pramugari paling gemes ingin ngremet/meremas untuk menghancurkan hpnya penumpang yang seperti itu, wong kita saja juga gemes. Kedepan barangkali 2-3 tahun lagi nanti kita bisa tetap sms an atau tilpon2an, sekarang sedang di budi dayakan.
Landasan pacu ini diberi marka ( tanda-tanda) daerah ambang plus nomor landasan, daerah sentuh roda pesawat pertama kali di landasan dan ujung landasan. Nomor landasan pacu ini sesuai dengan arah derajat azimuth, dimana arah utara adalah nol derajat, sesuai jarum arah jarum jam memutar kekanan. Sebaliknya adalah arah selatan 180 derajad ( nomor 18 ).
Tidak boleh ada kerikil atau benda benda lain disekitar ini, karena sangat berbahaya, bayangkan apabila ada kerikil yang kesedot mesin pesawat pada saat full power mau terbang, maka mesin akan rusak, pesawat tidak bisa berhenti di angkasa kecuali helikopter, sehingga air hujan pun harus segera minggir keluar dari landasan pacu, yaitu dengan dengan cara membuat landasan pacu sedikit miring kekiri dan kekanan.
Bekas-bekas ban roda pesawat tatkala bergesekan dengan landasan pun harus sering dibersihkan agar tidak menambah licin landasan.
Yah itu dulu ya, besok ditambah lagi.

Mimpi dan masalah

Mimpi dan masalah,........... Joko Sembung mbawa golok,........ Apa hubungannya? Nggak nyambung,.... Pernah mimpi? Pasti sering, apalagi kalau senang bobok/tidur. Kata pesohor mimpi adalah suatu angan-angan yang selalu dibayangkan, mengendap kedalam bawah sadar, kemudian angan-angan tersebut dimunculkan pada saat kita tidur, sehingga seolah-olah kita benar-benar sedang mengalami suatu kenyataan seperti yang diangankan.
Pasti satu diantara mimpi kita ada yang dinamakan mimpi indah, terus apa yang menjadi keinginan kita?... Barangkali adalah agar mimpi tadi bisa menjadi kenyataan.
Mana mungkin? Hari gini ? Kembali lagi kata pesohor, itu mungkin.......... mimpi adalah cita-cita , dan apabila cita-cita tersebut demikian buesar dalam hati kita, maka akan membuat semangat yang luaaar biasa sehingga mengalahkan apapun masalah yang menghalanginya. Sebaliknya apabila kita memandang masalah tersebut demikian buesar, sehingga menutupi cita-cita, maka impian kita tadi (yang berwujud cita-cita) tidak akan pernah muncul.
Jadi kalau ditimbang antara mimpi dan masalah, disana harus lebih berat mimpinya ( cita-cita), baru mimpi tadi bisa menjadi kenyataan,..... jadi ada hubungannyakan antara "mimpi dan masalah"
Bagaimana ? setuju nggak teman-teman,......mari kita buktikan.

Senin, 04 Mei 2009

Fasilitas Bandara 2

Lanjutan Fasilitas Bandara,........
Pemandangan umum saat memasuki sebuah Bandara adalah adanya bangunan-bangunan seperti yang disebutkan dalam postingan lalu. Barangkali yang langsung segera dikenali adalah adanya bangunan tinggi yang berkaca yang disebut Tower, disini para controler memperhatikan dan berkomunikasi dengan penerbang yang mau menerbangkan atau menurunkan pesawatnya.

Fasilitas berikutnya adalah Fasilitas Sisi Udara
Ini merupakan bagian pokok dimana pesawat tersebut bisa bermanuver didarat yaitu landasan pacu ( Runway ) ; penghubung landasan pacu ( taxiway ) ; tempat parkir pesawat ( Apron ) ; pagar sisi udara ( runway strip ) ; tanda dan marka landasan.
Dapat dimasukkan disini sebagai bagian fasilitas penting lainnya disisi udara adalah fasilitas pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran. Ini merupakan satu unit yang sangat diharapkan dan ditunggu-tunggu kesiapannya untuk menolong penumpang pada saat pesawat udara mengalami crash. Mereka harus sampai lokasi kejadian kurang dari 3 menit.
Panjang dan lebar landasan pacu , taxiway dan tempat parkir pesawat tergantung dari besar kecilnya pesawat yang mendarat di Bandara tersebut, demikian pula fasilitas fasilitas lainnya.
Di Indonesia terdaftar ratusan Bandara dari yang kecil sampai yang terbesar seperti Bandara Soekarno Hatta, namun masih banyak lokasi yang dipergunakan untuk naik dan turun pesawat tetapi belum diakui sebagai Bandar Udara, karena belum memenuhi aturan yang disyaratkan, hal tersebut banyak terdapat di Papua.
Selain Anex yang dibuat oleh ICAO maka ketentuan - ketentuan didalam negeri yang mengatur berbagai hal tentang Bandar Udara dan penerbangan dapat dilihat selanjutnya di www.dephub.go.id/perundangan

Sabar..... dilanjutkan postingan ketiga.

Minggu, 03 Mei 2009

Fasilitas Bandara 1


Tatkala kita memasuki sebuah Bandara ( Bandar - Udara ), macam-macam terpikir dalam benak kita sesuai dengan latar belakang profesi kita. Yang berlatar belakang keuangan memikirkan, berapa ya biaya mbangunnya? biaya merawatnya?, untungnya berapa ya?, yang berlatar belakang administrasi/manajemen akan cepat terlintas bagaimana ya mengelolanya?, berapa karyawannya? berapa gajinya ? yang berlatar belakang teknik bagaimana arsitekturnya?, landasannya? listriknya? dsb. Yang komersil, lingkungan dsb akan lain lagi pemikirannya, demikian seterusnya................dst dst.
Sedikit yang memikirkan bagaimana pesawat kalau akan terbang atau mau turun,...... memang kita tidak perlu lagi memikirkan karena semua tadi sudah dipikirkan oleh pesohor-pesohor penerbangan yang tertuang kedalam aturan organisasi penerbangan sipil internasional ( ICAO) dengan anex anex nya. Kebetulan Indonesia menjadi salah satu anggauta organisasi tersebut.
Walau demikian saya akan mengenalkan kepada teman-teman awam bandara dengan mengajak anda untuk melihat dan membayangkan fasilitas minimal apa saja yang diperlukan untuk membantu penerbang menaikkan dan menurunkan pesawatnya dalam sebuah Bandara, dengan mempergunakan bahasa sederhana.
Secara garis besar fasilitas yang sangat dibutuhkan dibagi menjadi beberapa bagian besar, fasilitas pokok yaitu Fasilitas Sisi Darat , Sisi Udara, Navigasi Penerbangan, Komunikasi , Alat Bantu Pendaratan dan penunjang Bandar Udara.

Fasilitas Sisi Darat
Disebut juga Landside Fasility, meliputi bangunan-bangunan yang menunjukkan adanya sebuah bandar udara di lokasi tersebut yaitu : Bangunan Terminal penumpang cargo, operasi, menara pengawas, VIP, meteo, depo bahan bakar, bangunan administrasi atau perkantoran, jalan masuk bahkan bangunan SAR ( Search and Resque) .

Selanjutnya sabar ........... tunggu postingan 2 ya ............masih booanyak.